Rabu, 19 Oktober 2016

Duka Di Faperta Unej

             Jika ada pertanyaan tentang apakah kedukaan kuliah Di Fakultas Pertanian Universitas Jember melihat padatnya aktivitas perkuliahan di fakultas tersebut. Jawaban tersebut tergantung dari apa yang menjadi mainset setiap individu apakah dia nyaman dan menikmati kegiatan perkuliahan tersebut atau tidak. Kalau menurut saya, dengan padatnya aktivitas tersebut dapat membuat mahasiswa menjadi menjadi mudah beradaptasi ketika berada pada lingkungan kerja dan output dari fakultas ini merupakan individu yang unggul, mandiri dan kompeten.  Bukannya tiada kedukaan, bagi saya kedukaan menjadi mahasiswa di fakultas ini adalah masalah daya tahan tubuh dan biaya dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak apa-apa, bagi saya itu merupakan bagian dari proses menuju kesuksesan.
Image result for mahasiswa sukses

Kuliah Faperta Asik

Image result for mahasiswa bahagia              Setiap kegiatan yang dilakukan pasti tidak lepas dari adanya suka duka, tidak terkecuali kegiatan perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Jember. Mayoritas mahasiswa di fakultas tersebut ini dengan kegiatan perkuliahaan  yang ditambah dengan adanya kegiatan praktikum yang padat. Tidak hanya itu, kegiatan dalam perkuliahan juga tidak lepas dari tugas yang menambah kesibukan dari mahasiswa. Sehingga, mahasiswa dituntut untuk lebih bisa memanajemen waktu dengan baik. Sukanya kuliah Di Fakultas Pertanian Universitas Jember ini sangatlah banyak, bahkan dapat menutupi kedukaan bagi mahasiswa. Hanya mahasiswa lemah lah yang merasa terbebani dan tidak bias menikmati kuliah di fakultas ini.

                  Diantara kesukaan di fakultas ini yaitu, dengankegiatan perkuliahaan yang padat dan tugas dosen yang melimpah, hal itu dapat memperkuat daya ingat dan melatih otak mahasiswa untuk berfikir yang pada akhirnya membuat mahasiswa menjadi manusia yang unggul dan kompeten. Tidak hanya itu saja, penjelasan materi dalam perkuliahan sangatlah jelas, yang membuat mahasiswa mudah menyerap ilmu dari pengajar atau dosen. Ditambah adanya praktikum yang dapat membuat mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas, sehingga mahasiswa tidak hanya cerdas dalam hal teori namun juga piawai dalam hal praktek. Dan masih banyak lagi nilai positif yang membuat mahasiswa, khususnya penulis menjadi bahagia, senang dan bangga kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Selasa, 18 Oktober 2016

Perkebunan

Perkebunan

         Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalamekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmupengetahuandan teknologipermodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usahaladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.
         Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya. Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting; sementara dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebunan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekaranganterutama karena skala usaha dan pasar produknya.
       Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Sejarah perkebunan di banyak negara kerap terkait dengan sejarah penjajahan/kolonialisme dan pembentukan suatu negara, termasuk di Indonesia.

Komoditas

Perkebunan dapat mengusahakan tanaman keras/industri seperti kakaokelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisanganggur, dan anggrek. Dalam pengertian di Indonesia , "perkebunan" mencakup plantation atau orchard.

Perkebunan tropika dan subtropika

Di daerah tropika dan subtropika, perkebunan mencakup komoditas tanaman semusim maupun tahunan. Berikut adalah daftar komoditas (tidak lengkap) perkebunan, menurut produknya.

Tanaman industri semusim

Tanaman semusim adalah tanaman yang hanya mampu tumbuh selama semusim pada tahun tersebut, atau tanaman tahunan yang biasa dipanen cepat sebelum musim berakhir. Jenis tanaman perkebunan semusim tidaklah sebanyak tanaman perkebunan tahunan. Contoh tanaman industri semusim yaitu:
  • Serat henep, dari tanaman Cannabis sativa
  • Serat kapas, dari beberapa spesies kapas, Gossypium spp.
  • Serat kenaf, dari batang Hibiscus cannabinus
  • Serat goni dan bunga rosela, dari tanaman Hibiscus sabdariffa
  • Serat sisal, dihasilkan dari daun tanaman sisal, Agave sisalana
  • Serbuk indigo, dihasilkan dari tanaman tarumIndigofera tinctoria.
  • Gula tebu, dihasilkan dari perasan batang tebu dan produk sampingannya (dapat pula dibudidayakan secara tahunan)
  • Daun tembakau, dihasilkan dari tanaman tembakau, Nicotiana spp.

Tanaman industri tahunan

Tanaman tahunan adalah tanaman yang mampu tumbuh lebih dari dua tahun. Tanaman industri tahunan umumnya merujuk pada tanaman berkayu keras untuk membedakannya dengan semak dan rerumputan yang sebenarnya juga bisa dikatakan tanaman tahunan. Tanaman indutri tahunan mampu dipanen beberapa kali sebelum akhirnya mengalami penurunan hasil dan tidak lagi produktif secara ekonomi, yang kemudian ditebang. Contoh tanaman industri tahunan yaitu:
  • Karet, dari getah (lateks) tanaman para (Hevea brasiliensis)
  • Kopra dan produk-produk lainnya dari kelapa
  • Minyak sawitminyak inti sawit, dan produk-produk lainnya dari kelapa sawit
  • Kulit dan batang kina, dihasilkan oleh beberapa jenis Cinchona spp.
  • Biji dan bubuk kopi, dihasilkan dari kebun Coffea spp.
  • Biji dan serbuk kakao, dihasilkan oleh tanaman kakao, Theobroma cacao
  • Teh, dihasilkan dari pemrosesan daun teh, Camellia sinensis
Terdapat pula produk tanaman industri tahunan lain yang ditanam dengan skala kecil dan kurang intensif, tetapi dikumpulkan lalu diolah sebagai produk perkebunan. Komoditas ini biasanya merupakan "perkebunan rakyat" dan perbedaannya dengan usaha tani pekarangan menjadi kabur. Berikut adalah beberapa di antaranya.
  • Biji pala dan salut bijinya (fuli), dari kebun pala (Myristica fragrans)
  • Buah dan bubuk merica, dihasilkan oleh tanaman ladaPiper nigrum
  • Serat kapuk, dihasilkan dari tanaman kapuk Ceiba pentandra.
  • Kacang mete, dihasilkan oleh tanaman mete, Anacardium occidentale
  • Bunga, daun, dan minyak cengkeh, dihasilkan oleh tanaman cengkehSyzigium aromaticum
  • Kulit manis, dihasilkan dari kulit batang/cabang beberapa jenis Cassia
  • Minyak sitronela, dihasilkan dari ekstrak batang semu sitronelaCymbopogon spp.
  • Bubuk vanili, dihasilkan dari pengolahan buah vanila, Vanilla planifolia
  • "Buah" kemukus, dihasilkan dari tanaman kemukus, Piper cubeba
  • "Buah" cabe jawa, dihasilkan dari tanaman cabe jawa, Piper retrofractum dan Piper longum

Tanaman hortikultura

  • Buah apel
  • Buah durian
  • Buah mangga
  • Buah nanas
  • Buah pisang
  • Buah rambutan
  • Buah aprikot
  • Buah persik
  • Buah zaitun

Perkebunan subtropika dan iklim sedang

Perkebunan di kawasan ini kebanyakan tergolong sebagai orchard, bukan plantation. Selain itu, tidak ada yang merupakan tanaman semusim, karena yang semusim biasa digolongkan sebagai tanaman ladang (field crop), seperti tembakau dan kapas; bahkan juga meskipun ia menghasilkan produk yang mirip dengan perkebunan di kawasan tropika, seperti gula yang dihasilkan dari bit gula untuk daerah beriklim sedang, sementara untuk daerah tropika dihasilkan dari tebu. Contoh lainnya adalah minyak masak yang dihasilkan dari ladang kanola atau bunga matahari di daerah beriklim sedang, sementara untuk kawasan tropika kebanyakan dihasilkan dari kelapa sawit dan kelapa.
Komoditas perkebunan yang dihasilkan kawasan ini kebanyakan buah-buahan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
  • Buah dan minuman anggur, dari beberapa jenis tanaman anggur budidaya
  • Buah apel, dari tanaman apel, Malus domestica
  • Buah aprikot (Prunus americana), plum (terutama P. domestica), dan berbagai hibridanya
  • Pohon natal, dihasilkan dari beberapa jenis tanaman runjung.
Dalam peristilahan di Amerika Serikat, pertanaman pinus atau tanaman runjung lainnya, serta pertanaman untuk produksi kayu dan kertas digolongkan sebagai "perkebunan" (plantation), tetapi di Indonesia hal semacam itu digolongkan ke dalam usaha tani kehutanan atau silvikultur, dan awam menyebut lahannya sebagai "hutan", seperti "hutan jati" atau "hutan pinus".

Fakultas Tercinta

Image result for fakultas pertanian unej

Sejarah Singkat

          Dari berdirinya sampai dengan tahun 1997, Fakultas Pertanian mengelola enam jurusan, yakni Budidaya Pertanian/Agronomi, Sosial-Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Tanah, Hama Penyakit Tanaman, dan Teknologi Pertanian.
          Pada perkembangan selanjutnya, pada 22 Agustus 1997 berdasarkan keputusan Kemendikbud No. 205/O/1997, Jurusan Teknologi Pertanian berubah status menjadi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) yang kini kampusnya berada tepat di depan Agrotechno Park (kebun percobaan milik Faperta).
          Kemudian mengikuti SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/KEP/2007 tertanggal 29 November 2007 tentang “Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada Peguruan Tinggi”, maka semua perguruan tinggi di bidang pertanian hanya dapat menyelenggarakan pendidikan atau mengelola pendidikan dua program studi (PS), Agroteknologi/Agroekoteknologi dan Agribisnis. PS Agroteknologi membidangi tiga jurusan lama (Tanah, Agronomi, dan IHPT). Sementara PS Agribisnis tetap mencakup sosial ekonomi pertanian.
         Hingga tahun akademik 2011/12 Faperta Unej masih menyelenggarakan dua program studi tersebut dan sampai dengan Maret 2011, sudah meluluskan 4366 civitas akademikanya.

Visi dan Misi

VISI FAKULTAS PERTANIAN
Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berkualitas yang mengembangkan sistem pertanian berorientasi pada pertanian industrial berwawasan lingkungan
MISI FAKULTAS PERTANIAN
  1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dikelola secara profesional berorientasi pada mutu, keterbukaan dan peningkatan daya saing.
  2. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif secara terintegrasi berorientasi pada pengembangan sistem pertanian industrial berwawasan lingkungan

About Me

IMG_9898.JPG

Identitas Diri

Nama                            : Nuur Muhammad Zidni Kafaa
Nama Panggilan            : Kafaa
Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 25 Oktober 1996
Alamat                          : Watudandang Prambon Nganjuk
Alamat di Jember         : Gang Bentoel Blog P Nomer 20
Kuliah                            : Universitas Jember
Fakultas                        : Pertanian
Jurusan                         : Agroteknologi
Angkatan                       : 2015
NIM                                : 151510501292






Pertanian Berkelanjutan

Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Pertanian berkelanjutan telah didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi antara praktik produksi tanamandan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang memiliki fungsi sebagai berikut:
  • Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia
  • Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian
  • Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien
  • Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan
  • Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan
Namun tahap menuju pertanian berkelanjutan seringkali dipandang sebagai sebuah tahapan dan bukan sebagai akhir. Beberapa menganggap bahwa pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan: penggunaan energi yang lebih sedikit, jejak ekologi yang minimal, barang berkemasan yang lebih sedikit, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkatbahan pangan terproses yang lebih sedikit, kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan sebagainya.
Image result for pertanian berkelanjutan

Sumber Daya

Keberlanjutan bisa dianggap sebagai pendekatan ekosistem dalam pertanian. Praktik yang bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap tanah, termasuk pengolahan tanah berlebih yang mampu memicu erosi, dan irigasi tanpa drainaseyang cukup yang mampu menyebabkan salinisasi tanah.
Faktor yang paling penting dalam pendayagunaan sumber daya alam di suatu lahan adalah cahaya matahari, udara, tanah, dan air. Faktor tanah dan air, baik kualitas maupun kuantitasnya, merupakan yang paling mudah dipengaruhi aktivitas pertanian manusia. Meski udara dan cahaya matahari tersedia di berbagai tempat di bumitanaman juga bergantung padanutrisi tanah dan keberadaan air. Ketika petani menanam dan memanen tanaman, mereka memindahkan nutrisi tanah. Tanpa pengembalian, lahan akan menderita kekurangan nutrisi dan menjadi tidak bisa digunakan atau mengalami pengurangan hasil pertanian. Pertanian berkelanjutan amat bergantung pada pengembalian nutrisi ke tanah dengan meminimalisasi penggunaan sumber daya alam non-terbarukan seperti gas alam (yang digunakan sebagai bahan baku pupuk) dan mineral (seperti fosfat). Sumber nitrogen bisa didapatkan dengan cara:
  • mendaur ulang sampah seperti kotoran hewan ternak
  • menumbuhkan tanaman legum dan tanaman lain yang bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen
  • produksi nitrogen industri dengan menggunakan proses Haber menggunakan hidrogen yang biasanya didapatkan dari gas alam, namun gas hidrogen sesungguhnya bisa didapatkan dengan elektrolisis air menggunakan listrik dari sumber terbarukan seperti sel surya dan kincir angin
  • merekayasa genetika tanaman non-legum untuk membentuk simbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen, atau mengikat nitrogen tanpa simbiosis sama sekali
Poin terakhir pertama kali diusulkan pada tahun 1970an, namun baru terwujud baru-baru ini. Pilihan untuk mengganti sumber nutrisi lainnya seperti fosfor dan kalium lebih terbatas.
Pilihan lainnya dalam meregenerasi nutrisi tanah adalah dengan rotasi jangka panjang, dengan meninggalkan lahan yang telah dipanen lalu membuka lahan baru, dan setelah beberapa kali penanaman, kembali ke lahan awal; perendaman lahan dengan sedimen sungai yang subur juga mampu mengembalikan nutrisi tanah, seperti yang terjadi di sungai Nil; penggunaan biochar, dan pemanfaatan "lahan tidur" akibat tingginya hama, kurangnya nutrisi, dan kekeringan untuk area penggembalaan hewan ternak.


Hidroponik

Hidroponik

Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.

Etimologi

Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Metode dasar

Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanahadalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Sejarah

Pada mulanya, kegiatan membudidayakan tanaman yang daratan tanpa tanah ditulis pada buku Sylva Sylvarum oleh Francis Bacon dibuat pada tahun 1627, dicetak setahun setelah kematiannya. Teknik budidaya pada air menjadi penelitian yang populer setelah itu. Pada tahun 1699, John Woodward menerbitkan percobaan budidaya air dengan spearmint. Ia menemukan bahwa tanaman dalam sumber-sumber air yang kurang murni tumbuh lebih baik dari tanaman dengan air murni.
Pada tahun 1842 telah disusun daftar sembilan elemen diyakini penting untuk pertumbuhan tanaman, dan penemuan dari ahli botani Jerman Julius von Sachs dan Wilhelm Knop, pada tahun-tahun 1859-1865, memicu pengembangan teknik budidaya tanpa tanah. Pertumbuhan tanaman darat tanpa tanah dengan larutan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi mineral bagi tanaman. Dengan cepat menjadi standar penelitian dan teknik pembelajaran, dan masih banyak digunakan saat ini. Sekarang, Solution culture dianggap sebagai jenis hidroponik tanpa media tanam inert, yang merupakan media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mulai mempromosikan secara terbuka tentang Solution culture yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian.[2][3] Pada mulanya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture (atau di Indonesia disebut budidaya perairan), namun kemudian mengetahui aquaculture telah diterapkan pada budidaya hewan air. Gericke menciptakan sensasi dengan menumbuhkan tomat yang menjalar setinggi duapuluh lima kaki, di halaman belakang rumahnya dengan larutan nutrien mineral selain tanah. Berdasarkan analogi dengan sebutan Yunani kuno pada budi daya perairan, γεωπονικά, ilmu budidaya bumi, Gericke menciptakan istilah hidroponik pada tahun 1937 (meskipun ia menegaskan bahwa istilah ini disarankan oleh WA Setchell, dari University of California) untuk budidaya tanaman pada air (dari Yunani Kuno ὕδωρ, air ; dan πόνος, tenaga).
Pada laporan Gericke, dia mengklaim bahwa hidroponik akan merevolusi pertanian tanaman dan memicu sejumlah besar permintaan informasi lebih lanjut. Pengajuan Gericke ditolak oleh pihak universitas tentang penggunaan greenhouse dikampusnya untuk eksperimen karena skeptisme orang-orang administrasi kampus. dan ketika pihak Universitas berusaha memaksa dia untuk membeberkan resep nutrisi pertama yang dikembangkan di rumah, ia meminta tempat untuk rumah kaca dan saatnya untuk memperbaikinya menggunakan fasilitas penelitian yang sesuai. Sementara akhirnya ia diberikan tempat untuk greenhouse, Pihak Universitas menugaskan Hoagland dan Arnon untuk menyusun ulang formula Gericke, pada tahun 1940, setelah meninggalkan jabatan akademik di iklim yang tidak menguntungkan secara politik, dia menerbitkan buku berjudul Complete Guide to Soil less Gardening.
Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:
  • Paprika
  • Tomat
  • Timun Jepang
  • Melon
  • Terong Jepang
  • Selad

Budidaya tanpa tanah

Pada awalnya Gericke mendefinisikan pertumbuhan tanaman hidroponik dengan larutan nutrien mineral. Hidroponik merupakan bagian dari budidaya tanpa tanah. Banyak budidaya tanpa tanah namun dengan larutan untuk hidroponik.

Macam-macam hidroponik
Tanaman yang tidak ditumbuhkan dengan cara pada umumnya, akan dapat untuk tumbuh menggunakan sistem lingkungan yang dapat dikendalikan seperti hidroponik. Tampaknya NASA juga memanfaatkan hidroponik pada program luar angkasanya. Ray Wheeler, seorang ahli fisiologi tanaman di Laboratorium Space Center Space Life Science, Kennedy, percaya bahwa hidroponik akan berkontribusi membuat kemajuan dalam perjalanan luar angkasa. Dia menyebutnya sebagai sistem bioregenerative life support.
  • Static solution culture (kultur air statis)
  • Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
  • Aeroponics
  • Passive sub-irrigation
  • Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
  • Run to waste
  • Deep water culture
  • Bubbleponics
  • Bioponic

Static solution culture

Static solution culture memiliki pengertian budidaya hidroponik dengan air statis yang mana airnya diam dan tidak mengalir, merupakan teknik hidroponik yang akarnya secara terus-menerus akarnya tercelup air yang diletakkan pada wadah berisi larutan nutrien.
Namun Di Indonesia, Static solution culture lebih dikenal dengan istilah teknik apung (atau disebut rakit apung) dan sistem sumbu (atau disebut wick system). Merupakan jenis paling sederhana dari semua jenis hidroponik.
Untuk ukuran wadah larutan dapat berbeda tergantung pada penggunaan dan ukuran tanaman. Dalam skala kecil (skala rumah tangga maupun hobby berskala kecil), hidroponik dapat dibuat dengan wadah yang biasanya dipakai di dalam rumah seperti gelas, toples, ember, ataupun bak air.
Wadah bening dapat di bungkus dengan Aluminium foilplastikcat, atau material lain yang menolak cahaya (membuat cahaya tidak bisa masuk) agar tidak tumbuh lumut.
Penutup wadah air dilubangi dan diisi tanaman, disitu dapat diisi satu atau beberapa netpot tanaman untuk setiap wadah air. Dalam teknik sumbu sendiri setiap net pot diisi media tanam dan potongan kain yang menjulur ke bawah yang berfungsi menyerap larutan ke akar tanaman melalui pipa-pipa kapiler pada kain. Sedangkan dalam teknik apungdapat menggunakan lembaran gabus yang dilubangi dan disisi pot-pot kecil yang diisi (media tanam) untuk tanaman yang akarnya tercelup langsung pada wadah air.
Agar larutan nutrien dapat bersirkulasi secara merata, maka perlu diberi blekutukan dengan mesin penggelembung udara atau disebut aerator (aerator kecil bisa didapat di toko ikan) ataupun dengan penggunakan pompa air yang biasa dipakai di aquarium. dalam skala komersial dapat menggunakan pompa bertenaga medium (yang biasa dipakai untuk pancuran kolam dan taman).
Tanpa aerator pun masih bisa, namun jika tidak di beri aerator, akan membuat larutan yang berada di bagian bawah menjadi tidak terserap lantaran posisi akar berada di atas larutan yang tidak terserap (lantaran air tidak bersirkulasi), dan juga, akar-pun kurang mendapat asupan oksigen.
Larutan nutrien dapat diganti sesuai jadwal atau sesuai prosedur. Setiap kali larutan berkurang hingga di bawah tingkat tertentu, maka perlu menambahkan air atau larutan nutrisi segar sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman yang dinyatakan dengan satuan TDS (Total Solid Dissolved) atau PPM (Part per Million) yang diperlukan.
Dalam budidaya teknik sumbu (wick system) memiliki kendala pada penurunan volume larutan, untuk mencegah ketinggian larutan nutrien turun di bawah akar ataupun sumbu, dapat digunakan keran dengan katup pelampung bola (yang biasa dipakai di tandon) untuk menjaga ketinggian larutan secara otomatis. Dalam budidaya larutan rakit apung, tanaman ditempatkan dalam celah pada lembaran gabus / stereofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi. Dengan teknik apung, ketinggian larutan tidak akan turun di bawah akar dan akarpun selalu tercelup pada larutan nutrien.

Aeroponik

Aeroponik merupakan sistem yang akarnya secara berkala dibasahi dengan butiran-butiran larutan nutrien yang halus (seperti kabut). Metode ini tidak memerlukan media dan memerlukan tanaman yang tumbuh dengan akar yang menggantung di udara atau pertumbuhan ruang yang luas yang secara berkala, akar dibasahi dengan kabut halus dari larutan nutrisi. Aerasi secara sempurna merupakan kelebihan utama dari aeroponik.
Teknik aeroponik telah terbukti sukses secara komersial untuk perkecambahan biji, produksi benih kentang, produksi tomat, dan tanaman daun. Karena penemu Richard Stoner mengkomersialkan teknologi aeroponik pada tahun 1983, Aeroponik telah dilaksanakan sebagai alternatif untuk sistem pengairan hidroponik secara intensif di seluruh dunia. Kelebihan aeroponik yang lain yang berbeda dari hidroponik adalah bahwa setiap jenis tanaman dapat tumbuh (dalam sistem aeroponik yang benar), karena lingkungan mikro dari aeroponik benar-benar dapat dikontrol. Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda pembasahannya akan dapat menerima 100% dari oksigenyang ada, dan karbon dioksida pada bagian akar, batang, serta daun, sehingga mempercepat pertumbuhan biomassa dan mengurangi waktu perakaran.
Penelitian NASA menunjukan teknik aeroponik, bahwa tanaman dapat mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 80% dalam massa berat kering (mineral penting) dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh pada hidroponik lain. Aeroponik menggunakan 65% air dari kebutuhan air hidroponik. NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik, membutuhkan ¼ nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain . Bercocok tanam dengan Aeroponik menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan patogen. Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium fisiologi tanaman dan patologi tanaman. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh NASA karena kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi .
Kelebihan lain dari aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada tanaman sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali dan dapat memilih umbi kentang yang siap panen.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Blog'e Bang Kafaa | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑